Siapa yang tidak kenal dengan Brunei Darussalam? Negara yang memiliki ukuran hampir sama dengan Bali ini terletak di bagian utara Kalimantan, berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, dan Laut Cina Selatan. Meski kecil, Brunei Darussalam adalah salah satu agen poker terkaya di dunia. Sultan Hassanal Bolkiah, sultan yang memimpin Brunei saat ini, tinggal di Istana Nurul Iman yang dikatakan memiliki lebih dari 1.700 kamar tidur.
Brunei juga dikenal sebagai negara yang aman dan ramah bagi wisatawan. Dari segi kuliner, makanan khas Brunei tidak kalah enak dan enak dari makanan di negara-negara ASEAN lainnya. Apakah mereka?
Belutak

Belutak dibuat dari sosis sapi yang dipotong-potong dan kemudian diberi rempah-rempah dan rempah-rempah asam. Warna belut hitam-coklat. Namun ada juga belut yang dijual dalam bentuk melengkung atau setengah lingkaran (tidak dipotong).
Masyarakat setempat menikmati belut dengan nasi putih, nasi goreng, atau dimakan langsung tanpa nasi. Karena rasanya yang lezat dan bentuknya yang sederhana dan mudah dibawa kemana-mana, belut sering dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan. Makanan ini juga mudah ditemukan di beberapa restoran dan pusat oleh-oleh di Brunei Darussalam.
Ambuyat
Ambuyat adalah makanan tradisional yang sangat populer di kalangan orang-orang Brunei. Satu set ambuyat terdiri dari bubur sagu yang memiliki tekstur sangat lengket dan berwarna putih seperti lem, sup ikan atau lebih dikenal dengan saus ikan, ikan goreng gaya kampung, sambal belacan, saus tempoyak, bayam, bilis, sayuran segar, dan bambangan jeruk (buah asam endemik di wilayah Kalimantan yang diyakini meningkatkan nafsu makan).
Cara menikmati ambuyat adalah menyendok bubur sagu menggunakan sumpit kayu tebal, biasa disebut canda, kemudian digulung dan dicampur menjadi sup ikan dan saus sambal. Satu set ambuyat umumnya dapat dimakan oleh 3-4 orang.
Ambuyat sangat mirip dengan papeda, makanan khas masyarakat Papua dan Maluku. Bahan dasarnya sama, yaitu tepung sagu dan dimakan bersama ikan. Yang membedakannya adalah saus.
Papeda dinikmati dengan saus kuning, sementara ambuyat memiliki lebih banyak pilihan saus, dari saus ikan hingga saus tempoyak yang terbuat dari durian. Ambuyat sangat mudah ditemukan di beberapa restoran di Brunei Darussalam.
Nasi Katok

Baca Juga : Makanan Spesial Mesir Yang Kaya Bumbu Dan Rasa
Bagi Anda yang suka nongkrong di angkringan, Anda pasti tidak asing dengan nasi kucing. Yap, nasi kucing adalah primadona di setiap angkringan. Begitu juga dengan nasi katok (katok, bukan kotak!) Yang juga merupakan primadona pecinta makanan cepat saji di Brunei.
Satu porsi nasi katok mengandung nasi, potongan ayam (bisa dipilih sendiri), dan sambal yang kemudian dibungkus dengan kertas nasi atau bungkus plastik (sama dengan bungkus nasi kucing). Harga dipatok ke satu flat dolar Brunei. Makanan ini juga sangat mudah ditemukan di beberapa warung makan di seluruh Brunei, salah satunya adalah Restoran Seri Mama di Jalan Cator yang buka 24 jam dan terletak tidak jauh dari Terminal Pusat Bandar Seri Begawan.
Soto Brunei
Ternyata Soto tidak hanya ada di Indonesia. Brunei juga memiliki soto unik yang rasanya dan isinya tidak jauh berbeda dengan soto-soto di Indonesia. Satu mangkuk soto Brunei terdiri dari ayam suwir, irisan daging sapi, babat sapi, irisan telur ayam rebus, saus bening kecoklatan, dan taburan seledri dan bawang goreng. Rasa? Maknyuss. Makanan ini sangat mudah ditemukan di beberapa food court atau restoran yang tersebar di Brunei Darussalam.
Soto Babu Nini
Selain Soto Brunei, ada satu lagi varian Soto yang menjadi favorit warga Brunei Darussalam, yaitu Soto Babu Nini. Dalam semangkuk Soto Babu Nini ada mie kuning agak tebal, irisan daging sapi, potongan telur ayam rebus, dan kuah bening yang sangat lezat dan ditaburi dengan daun seledri dan bawang goreng.
Soto Babu Nini Restaurant terletak di Jalan Batu City, Kampung Sungai Besar. Selain rasa soto yang enak, pemandangan di sekitar restoran juga sangat indah karena terletak di pantai dan bangunannya berada di atas air (muara).